Jakarta, Aktual.com – Wakil Sekretaris Jenderal GAPKIAgam Fatchurrohman, menyampaikan partisipasi kaum milenial untuk kemajuan petani kelapa sawit, hal tersebut disampaikan pada Webinar Nasional oleh Jaringan Indonesia Muda (JIM) bertema Revitalisasi Peran Pemuda untuk Sawit Sehat Berkelanjutan (14/10).
“Banyak kaum muda tidak ingin jadi petani kelapa sawit karena tidak ingin turun ke lapangan dan ini merupakan tantangan tersendiri untuk kaum milenial saat ini.” ujarnya
Bagi Agam, tantangan kaum muda untuk bisa memajukan petani kelapa sawit harus menguasai beberapa bidang seperti ilmu botani, kimia, arsitek, dan kedokteran.
“Dalam perusahaan saya, kompetensi kaum muda yang dibutuhkan adalah paham bisnis, dapat menerapkan costing benefit, memiliki work standard, networking, dan people handling. Untuk mahasiswa yang aktif berorganisasi pasti paham mengenai networking.” jelas Agam.
Dalam waktu yang sama, Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Djono Albar Burhan menyebutkan kaum muda bisa melakukan tiga hal untuk memajukan produksi kelapa sawit.
Pertama menjadi positive campaigner, yaitu menyampaikan hal positif dari produksi kelapa sawit. Kedua yaitu pemanfaatan teknologi untuk peningkatan produktivitas petani sawit. Terakhir adalah hilirisasi.
“Contoh hilirisasi adalah entrepreneurship atau jadi pengusaha kelapa sawit. Kaum muda yang ingin jadi pengusaha bisa meningkatkan kualitas petani sawit agar lebih maju.” ujarnya.
(Shavna Dewati/Arie).
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra