Eri Prananto menegaskan, saat pandemik ini ada tiga risiko besar bagi sektor properti yang dialami perseroan. Pertama, risiko-risiko negatif yang dihadapi oleh perusahaan property, termasuk risiko utama yang dihadapi Waskita Realty yaitu, penurunan kebutuhan akan hotel akibat kebijakan pembatasan mobilitas; kebutuhan pendanaan belum terpenuhi; dan penundaan akad oleh konsumen.
“Kedua, rendahnya awareness terhadap covid ini. Dan ketiga, keterlambatan pembayaran kontraktor dan vendor,” ungkapnya.
Namun berkat GRC ini, kata Eri Prananto, WSKR melakukan identifikasi atas risiko-risiko positif atau peluang yang muncul saat pandemi tersebut. Seperti, adanya program vaksinasi oleh pemerintah; digitalisasi proses bisnis seperti marketing, pencatatan dengan menggunakan SAP, dan kepegawaian dengan menggunakan WEST; lalu memanfaatkan pelatihan-pelatihan berbasis online yang memiliki biaya lebih murah dibandingkan pelatihan offline.
“Salah satu hal yang menjadi mudah dilakukan dengan ditopang GRC plus core values perusahaan yakni AKHLAK, yaitu kepanjangan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif adalah dalam pemetaan risiko,” paparnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin