Jakarta, Aktual.co — Kabar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno akan menunjuk langsung jajaran direksi maupun komisaris di sejumlah BUMN, dikhawatirkan akan membahayakan negara Indonesia.
“Persoalan kita hari ini pemilihan direksi dan komisaris itu bukan ditempatkan sesuai bidangnya, tetapi lebih pada kompromi politik dan bagi-bagi kekuasaan,” kata aktivis Gerakan Dekrit Rakyat (GDR) Indonesia, Romo Benny Susetyo dalam keterangannya.
Selama ini, kata dia, yang kerap terjadi adalah seorang menteri melakukan intervensi. Mereka selalu terjebak dengan pola penempatan orang-orang kepercayaan atau kaki tangannya di kursi-kursi alias pos strategis di kementeriannya.
‎Informasi yang beredar, Rini Soemarno menggunakan jasa manajemen konsultan PT Daya Dimensi Indonesia, perusahaan konsultasi manajemen sumber daya manusia untuk memberikan assesment (penilaian) terhadap calon internal maupun eksternal.
Perusahan ini, dipercaya  untuk memberikan penilaian terhadap sejumlah nama kandidat calon direksi Pertamina. Seleksi yang tengah dilakukan PT DDI kini selain dari internal Direksi Pertamina, Rini Soemarno juga memunculkan enam nama dari eksternal untuk posisi Dirut. Informasi yang beredar, enam kandidat eksternal tersebut rata-rata tidak pernah memiliki kompetensi dan pengalaman di bidang pengelolaan sektor Migas.

Artikel ini ditulis oleh: