Jakarta, Aktual.com – Diare biasanya terjadi karena adanya virus dalam usus.
Diare adalah kondisi di mana penderitanya sering buang air besar dalam bentuk cair.
Diare bisa membuat penderitanya sering ke kamar mandi dan hal ini tentunya bisa sangat mengganggu kegiatan mereka.
Sangat penting untuk mengetahui apa yang harus Anda hindari saat menderita diare untuk pemulihan yang cepat.
Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman JPNN.
1. Buah Kering
Buah-buahan kering seperti almond, plum, aprikot, antara lain, sangat tinggi serat dan direkomendasikan untuk mereka yang mengalami sembelit.
Hal terakhir yang Anda butuhkan saat menderita diare adalah asupan serat yang lebih banyak.
2. Hindari Sayuran Berserat Tinggi
Sayuran seperti brokoli, kembang kol, kubis dan bawang bombay adalah beberapa sayuran yang menyebabkan banyak gas di perut yang selanjutnya bisa mengiritasi perut Anda. Jauhi sayuran ini sampai gejala diare mereda.
3. Hindari Mengonsumsi Apel
Buah-buahan berserat tinggi seperti apel dan bahkan pir tidak direkomendasikan untuk orang yang menderita diare karena bisa memicu tinja yang encer.
4. Produk Susu
Produk susu seperti susu, mayones, telur, dan keju sebaiknya dihindari saat Anda menderita diare, terlepas dari apakah kamu tidak toleran laktosa atau tidak.
Di sisi lain, yoghurt mengandung bakteri baik yang bisa membantu pencernaan dan meredakan diare.
5. Kacang dan Lentil
Lentil dan berbagai jenis kacang-kacangan adalah makanan penghasil gas dan memperparah diare Anda.
6. Kafein
Kafein bisa mengiritasi lapisan perut Anda dan menyebabkan peningkatan buang air besar yang merupakan hal terakhir yang Anda butuhkan saat mengalami diare.
Selain kopi, hindari juga minum minuman teh hijau. Jika Anda ingin mengonsumsi teh hijau, carilah merek organik yang tidak mengandung kafein.
7. Makanan Gorengan
Makanan berlemak dan digoreng bisa menyebabkan kontraksi perut dan memperburuk gejala Anda. Latih kontrol diri dan jauhi junk food sampai sistem usus Anda pulih.
8. Makanan Pedas
Kari favorit Anda dan makanan pedas hanya akan mengiritasi lapisan perut dan menyebabkan peningkatan buang air besar dan tinja berair.
(Shavna Dewati Setiawan | JPNN)
Artikel ini ditulis oleh:
Aktual Academy