‘Waspada! Diduga Ada Kelompok Yang Akan Merusak Suasana Aksi Bela Palestina’

Jakarta, Aktual.com – Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ustadz Bahtiar Nasir, mengungkapkan mendapat bocoran bahwa akan ada kelompok yang mencoba merusak suasana aksi unjuk rasa bela Palestina yang akan digelar Minggu, (17/12) mendatang.

“Ada sedikit bocoran, ada yang tidak suka kita bersatu yang mungkin akan membawa bendera-bendera yang agak aneh-aneh, saya sudah mencium bau itu, yang akan membuat poster-poster yang agak aneh-aneh,” ungkap Bahtiar dalam agenda jumpa pers dan rapat persiapan aksi solidaritas Palestina bertajuk “Indonesia Bersatu Bela Palestina”, di Gedung MUI Pusat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis, (13/12).

Pun demikian, ia optimis aksi dari kelompok yang ingin merusak suasana dan situasi damai unjuk rasa bela Palestina akan tenggelam dengan sendirinya seiring dengan masifnya massa aksi yang menghendaki suasana kondusif.

“Tapi percayalah, insya Allah akan tenggelam, akan tidak terhitung dihadapan kekuatan massa yang memang menghendaki suasana positif, suasana damai dan suasana konstitusional, insya Allah,” ujarnya.

Ketika dikonfirmasi tindakan apa jika menemukan kelompok yang dimaksud, Bahtiar menegaskan untuk tidak terlalu reaktif dan juga tidak menggunakan tindakan yang dapat  menimbul situasi bernada provokasi.

“Misalnya tuntutan mereka yang, misalnya menghina presiden misalnya , kalau ada yang begitu cepat diturunkan saja, jangan menimbulkan situasi yang akhirnya massa jadi chaos,” jelasnya.

“Saya kira biarlah itu kerja intelejen dan mudah-mudahan tidak menimbulkan gejolak,” katanya.

Meski demikian, ia menjelaskan kelompok tersebut bukan kelompok yang menghendaki khilafah, namun kelompok yang hanya memiliki kecemburuan terhadap persatuan kekuatan Islam.

“Ada yang pengen eksis atau kesal dengan, kenapa yang mengambil alih ini MUI. Karenanya hal-hal seperti ini hanya sebuah letupan perasaan yang tidak seperti yang kita bayangkan, mereka ngga bikin khilafah, ngga bikin negara barulah,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan keputusan yang mengakui Al Quds Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Berikut cuplikannya:

Reporter: Warnoto