Jakarta, Aktual.com — Dalam rangka memperingati Hari Ginjal Sedunia (World Kidney Day/WKD) yang diperingati, hari ini, Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) mengajak seluruh lapisan masyarakat serta petugas kesehatan hingga jajaran pemerintah untuk lebih meningkatkan kesadaran dan mengatasi penyakit ginjal pada anak.
Salah satu bentuk kepedulian yang dilakukan yaitu, memberikan pengetahuan dan edukasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal resiko penyakit ginjal sebagai akibat dari gaya hidup di usia muda. Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang lebih sehat.
Terkait dengan hal tersebut, WKD mengusung tema ‘Kidney Disease & Children : Act Early to Prevent It’. Di Indonesia, tema itu berarti ‘Kesehatan Ginjal & Anak : Hidup Sehat Sejak Sekarang’. Oleh sebab itu, ketua Pernefri, Dr.Dharmeizar, SpPD-KGH menjelaskan pentingnya pemahaman dini mengenai penyakit ginjal perlu ditanamkan agar pravelensi di Indonesia mengenai serangan ginjal semakin berkurang.
“Pravelensi di Penyakit Ginjal Kronik (PGK) di Indonesia hampir sama dengan negara-negara ASEAN. Oleh sebab itu, para orang tua harus mempunyai pengetahuan yang baik mengenai deteksi dini penyakit ginjal dan membiasakan anak-anak mereka untuk melakukan berbagai aktivitas fisik sehingga kesehatan anak-anak tetap terjaga dengan baik,” kata Dharmeizar, dalam konferensi pers memperingati hari ginjal sedunia di JW Marriot, Jakarta Kamis (10/03)
Lebih lanjut, -dokter yang akrab disapa Derry ini- mengatakan, bahwa ada beberapa kondisi yang dihubungkan sebagai penyebab timbulnya PGK. Yaitu, hipertensi dan diabetes mellitus.
“Beberapa kondisi yang dihubungkan sebagai penyebab dari PGK adalah darah tinggi dan juga diabetes mellitus. Sehingga sangat penting untuk mengobati dan mengontrol secara teratur bila seorang pasien mempunyai tekanan darah tinggi atau diabetes . Karena dengan mengontrol keduanya, PGK dapat dikurangi atau dicegah,” jelas ia menutup pembicaraan.
Artikel ini ditulis oleh: