Jakarta, Aktual.com — Dalam beberapa artikel kesehatan dijelaskan bahwa hipertensi menjadi salah satu faktor resiko terjadinya penyakit berbahaya lainnya seperti, jantung, gagal ginjal, stroke dan juga diabetes. Namun, Tak hanya itu saja, Ternyata hipertensi juga beresiko menimbulkan demensia.
Mengenai Hipertensi yang beresiko menimbulkan demensia disampaikan oleh Dr.dr.Yuda Turana, SpS yang merupakan seorang ahli syaraf.
“Selain berpotensi mengganggu fungsi ginjal dan jantung, hipertensi juga merupakan faktor utama yang mempengaruhi terjadinya demensia vaskuler pada pasien. Oleh karena itu mengendalikan hipertensi terutama pada tekanan darah sangat penting untuk dilakukan,” kata dokter Yuda, kepada Aktual.com, Jumat (12/02), di Jakarta.
Yuda menjelaskan, bahwa penyakit demensia disebabkan oleh multifaktor. Selain faktor yang tidak dapat dimodifikasi yakni genetik, usia, jenis kelamin dan juga faktor risiko yang dapat dimodifikasi seperti, gaya hidup, merokok, penyakit komorbiditas seperti hipertensi, diabetes mellitus., terdapat bukti bahwa hipertensi bisa menyebabkan resiko demensia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa serangan hipertensi di usia menengah menjadi faktor resiko di usia senja di mana apabila pengontrolan tekanan darah dilakukan secara baik, dapat mencegah serta memperlambat terjadinya demensia vaskular dan alzheimer.
Selanjutnya, dokter Yuda memaparkan, bagaimana demensia terjadi yang diakibatkan oleh hipertensi.
“Salah satu gangguan yang terjadi akibat demensia ini adalah disfungsi visuo-spasial. Sering tersesat di jalan dekat rumahnya sendiri, lupa di mana berada, bagaimana harus ke tempat tersebut dan tidak tahu bagaimana kembali ke rumah, hal ini disebabkan oleh pengerutan otak yang lebih cepat akibat hipertensi,” jelas dokter Yuda.
Berkaitan dengan hal tersebut, mash dari dokter Yuda, sebaiknya penderita hipertensi melakukan pencegahan agar demensia tidak terjadi. caranya dengan mengonsumsi obat hipertensi.
“Pencegahan terhadap demensia pada kasus hipertensi ini adalah dengan cara mengonsumsi obat anti-hipertensi, penelitian menunjukkan penggunaan obat anti-hipertensi dapat menurunkan risiko demensia sebesar 8 persen setiap tahunnya pada pasien berusia di bawah 75 tahun,” jelasnya.
Selain itu, kata ia, masyarakat sangat berperan penting dalam upaya melawan penyakit hipertensi dengan cara menjalankan pola hidup sehat, minum obat secara teratur, dan memeriksa tekanan darah secara rutin.
Artikel ini ditulis oleh: