Jakarta, Aktual.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta warga di sekitar Kabupaten Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan untuk menjauhi pantai sebagai langkah mengantisipasi potensi tsunami susulan masih ada.
“Karena erupsi Gunung Anak Krakatau masih terus terjadi, maka dimungkinkan tsunami susulan masih akan ada. Oleh karena itu, masyarakat diminta menjauhi pantai untuk mengantisipasi tsunami susulan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Menurut dia, jarak aman dari pantai di sejumlah lokasi yang terdampak tsunami Selat Sunda bervariasi karena tergantung topografi wilayah. Jarak terjangan gelombang tsunami Selat Sunda bervariasi antara 50 meter hingga 100 meter.
Terkait berbunyinya sirine di Kabupaten Pandeglang pada Minggu (23/12) siang, Sutopo menyatakan, hal itu bukan dipengaruhi oleh tsunami susulan tetapi dimungkinkan karena kerusakan peralatan.
“Sirine tersebut merupakan milik BMKG yang dioperasionalkan oleh BPBD setempat. BMKG memastikan tidak mengaktifkan sirine tersebut. Namun, masyarakat tetap diminta waspada dan sebaiknya menghindari pantai,” katanya.
Hingga Minggu (23/12) pukul 13.00 WIB, BNPB mendata jumlah korban tsunami Selat Sunda tercatat sebanyak 168 orang meninggal dunia, 745 luka-luka, 30 orang hilang, 558 rumah rusak, sembilan hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak.
Data tersebut berasal dari tiga kabupaten yang terdampak tsunami yaitu Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan.
Ant
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta

















