Peringatan Sumpah Pemuda ke-87 pada 28 Oktober 015 menjadi momentum bagi seluruh elemen bangsa untuk mengenang kembali tekad pemuda Indonesia yang mengikrarkan komitmen persatuan dan kesatuan Indonesia.

Pontianak, Aktual.com – Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang (Oso) mengajak agar para pemuda-pemudi di Indonesia, khususnya di Provinsi Kalimantan Barat, mulai mewaspadai intervensi asing yang begitu luar biasa kepada bangsa saat ini.

Pasalnya, intervensi yang terjadi menggunakan para anak muda bangsa dengan sistem mengadu domba.

“Intervensi oleh biadab-biadab asing, dengan menggunakan anak-anak bangsa untuk diadu domba, hingga kita sudah tidak lagi dapat mempertahankan persatuan dan keutuhan bangsa,” kata Oso saat memberikan sambutan dalam acara Seminar Nasional Islam Nusantara Yntuk Keutuhan NKRI, di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (14/6).

“Sesama agama diadu domba, sesama etnis diadu domba, partai hingga para pemangku kepentingan saling sindir,” tambahnya.

Ia pun mengimbau para pemangku kepentingan untuk tidak melulu menyalahkan pemuda-pemudi dalam menggambarkan pengamalannya terhadap empat pilar berbangsa dan bernegara.

“Anak-anak muda jangan selalu disalahkan tetapi justru diajak, berkreasi tentang kebangsaan dnegan caranya sendiri seperti ‘I Love NKRI’, itu gayanya sendiri mewujudkan kebanggaan,” ucap dia.

Di tengah intervensi asing itu, Oso menyebut empat pilar merupakan pertahanan ideologi terahir dalam menjaga keutuhan NKRI.

“Jangan ikut-ikut anak muda dengan moral yang selama ini didengungkan orang barat, bagaimana caranya? Disini kita menegakkan empat pilar. Dengan itu semua jelas dan mengerti soal filosofinya, tinggal mengenal isinya, jangan terlalu ruwet, pancasila itu mudah (dimengerti) dengan perbuatan yang besar,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang