Jakarta, Aktual.co —  Harga bawang merah berpotensi naik mengikuti kenaikan tinggi harga beras. Kenaikan harga bawang ini bisa jadi akan memicu pula kenaikan harga bahan kebutuhan pokok lain.

Jumat pagi (6/3) harga bawang di pasar Induk Kramatjati, Jakarta, yang dipantau IKAPPI, masih berkisar Rp.18.000/Kg. Namun dalam hitungan jam, harga pada siang hari terpantau melonjak tinggi hingga Rp.25.000/Kg.

Informasi yang dihimpun DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IkaPPI) dari beberapa daerah penghasil bawang, mengungkap bahwa pemicu kenaikan itu ternyata harga benih bawang daun atau polong yang kini amat mahal. Sehingga para petani cenderung enggan bertani bawang merah lagi karena sulit mendapatkan keuntungan akibat harga benih yang tinggi.

Untuk itu IkaPPI menghimbau pemerintah jangan bertindak seperti pemadam kebakaran semata yang cenderung gagap menanggapi realita di lapangan. Terutama bila terkait dengan kenaikan harga-harga bahan pokok makanan. Apalagi bila kenaikan itu menjurus pada inflasi yang akan menurunkan daya beli rakyat banyak.

“Bila koordinasi pemerintah berjalan baik, semua potensi kenaikan bisa ditangani sejak dini. Jadi pemerintah harus segera ambil langkah keroyokan, lintas Kementrian dan instansi,” ujar Kalitbang DPP IkaPPI, Ihsan Jauhari.

Upaya menangani potensi sumber-sumber kenaikan harga mendesak diantisipasi pemerintah. Terutama harga pangan, khususnya hortikultura.

“Jangan lagi menunjuk pedagang sebagai kambing hitam dari kelambanan kinerja pemerintah,” pungkas Ihsan.

Artikel ini ditulis oleh: