Jakarta, Aktual.com – Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri meminta masyarakat sipil, terutama bukan warga asli Papua, yang bermukim di daerah rawan agar senantiasa waspada, termasuk saat berkebun.

“Jangan pernah lengah, termasuk saat ke kebun, karena dapat membahayakan jiwa, seperti halnya yang dialami Yatiman Hadi (52) di Dekai yang meninggal setelah dianiaya orang tak dikenal (OTK) saat berkebun,” kata Irjen Pol. Mathius Fakhiri, Ahad (26/12). 

Bila perlu, kata Kapolda, memberi tahu kepada anggota Polri yang ada di polres atau polsek sebelum berkebun agar polisi bisa menginformasikan apakah wilayah itu aman atau tidak.

Diakuinya memang ada beberapa daerah di Papua yang masuk kategori rawan, baik itu dari kelompok bersenjata (KKB) atau pelaku kriminal, termasuk di Kabupaten Yahukimo.

Hingga kini, kata dia, polisi masih melakukan penyelidikan terkait dengan pelaku penganiayaan yang menewaskan warga sipil di Dekai.

“Belum bisa dipastikan apakah pelakunya KKB atau bukan karena data yang dikumpulkan masih minim,” kata Fakhiri ketika ditanya terkait dengan kasus penganiayaan terhadap Yatimin yang mengalami luka-luka saat ke kebun, sekitar Kali Brasa, Distrik Dekai.

Dari laporan yang diterima, setelah dibacok hingga terluka di bagian kepala, korban menelepon rekannya. Korban memberitahukan kondisi serta lokasi tempatnya berada sehingga rekannya mendatangi dan membawanya pulang.

Setibanya di rumah, korban dibawa ke rumah sakit. Namun, setelah mendapat penanganan, nyawa Yatimin tidak tertolong.

Dijelaskan pula bahwa jenazah korban dievakuasi ke Surabaya pada hari Sabtu (25/12) untuk dimakamkan di kampung halamannya di Jember, Jawa Timur. Ketika ditanya kawasan yang rawan, Kapolda menyebutkan selain Yahukimo, ada beberapa daerah Pegunungan Bintang, Puncak, Intan Jaya, dan Nduga.

“Tetap waspada bila ke wilayah yang jauh dari permukiman dan rawan kriminal,” kata Kapolda Papua Irjen Pol. Fakhiri.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Andy Abdul Hamid