Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), menyampaikan pidato pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang IV Tahun Sidang 2017-2018, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (5/3). Dalam pidatonya yang diberi judul "Kami Pelayan Rakyat" tersebut, Bamsoet menyampaikan sejumlah persoalan diantaranya soal UUM3 yang masih belum menemukan titik temu dengan Pemerintah, sejumlah pengungkapan kasus Narkoba dan makin gencarnya "hoax" yang menyebar melalui Media Sosial. AKTUAL/Tino Oktaviano

Yogyakarta, Aktual.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo mengingatkan semua elemen masyarakat untuk mewaspadai munculnya paham dan ajaran, yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lain.

Politisi Golkar yang akrab dipanggil Bamsoet ini menegaskan, negara Pancasila adalah bentuk ideal dan sudah final bagi bangsa Indonesia. Karenanya ia menekankan paham lain seperti munculnya ideologi khilafah atau ancaman bangkitnya kembali ideologi komunisme harus dicegah.

“Jika taruhannya adalah ideologi Pancasila, tegaknya NKRI serta persatuan dan kesatuan bangsa, maka tidak boleh ada keraguan sedikitpun untuk menyatakan sikap dengan tegas. Ideologi Pancasila harga mati. Karena itu harus kita jaga dan kita pertahankan, walaupun dengan pengorbanan jiwa dan raga,” tegas Bamsoet saat orasi politik di Milad Akbar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ke-54 di Jogjakarta, Rabu (14/3) malam.

Kendati demikian, Bamsoet mengingatkan perbedaan pandangan tak serta merta harus diselesaikan dengan cara demonstrasi yang membabi buta dan kekerasan. Cara itu menurutnya tidak boleh lagi dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Ia menekankan dialog dan musyawarah harus menjadi jalan utama dalam menyelesaikan konflik dan perbedaan.

“Kendati kebebasan dijamin oleh konstitusi, tetapi tidak boleh kebebasan itu bertentangan dengan hukum. Dahulukan cara dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan masalah. Kalau tidak bisa juga, biarkan hukum menjadi jalan terakhir. Disitulah sejatinya kehidupan demokrasi yang berkeadaban,” papar Bamsoet.

Artikel ini ditulis oleh: