Dalam kesempatan yang sama mantan Ketua Komisi III ini mengungkapkan terjadinya polarisasi dan fragmentasi di masyarakat sebagai dampak dari pertarungan dalam Pilkada. Munculnya politik identitas dengan menggunakan isu SARA dapat mengancam keutuhan bangsa.

“Pembangunan tidak boleh dibebani oleh masalah-masalah politik serta isu SARA yang tidak produktif. Apalagi, sampai mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Politik jaman now harus jauh dari penggunaan isu-isu SARA yang jelas hanya akan memecah belah persatuan bangsa,” pesannya.

Bamsoet mengajak semua pihak untuk berjuang bersama mengatasi kesenjangan sosial yang masih terjadi di masyarakat. Pemerintah dinilainya sudah bekerja keras menurunkan angka gini ratio dari 0,41 menjadi 0,38. Tetapi, diakuinuabkesenjangan sosial dan ekonomi masih tetap ada di masyarakat.

“Kita harus berjuang untuk mengubah nasib 27 juta lebih saudara-saudara kita yang masih di bawah garis kemiskinan. Kebijakan ekonomi berkeadilan harus kita dorong, program redistribusi aset harus kita jalankan. Demikian pula pemberdayaan UMKM dan pengentasan kemiskinan harus kita sukseskan,” Bamsoet berkata.

“IMM bersama organisasi kemahasiswaan yang lain harus hadir untuk memberi solusi,” sambungnya.

Artikel ini ditulis oleh: