Cairan atau air isotonik memiliki tekanan osmotik yang sama dengan tekanan darah tubuh. Jadi mudah diserap oleh tubuh. Air isotonik juga mengandung ion dan mineral yang dipercaya bisa cepat menggantikan cairan tubuh yang hilang.

Nurhandini Eka Dewi mengatakan untuk mencegah penyakit DBD, masyarakat harus mengetahui cara pencegahan yang benar. Selama ini sebagian masyarakat hanya mengetahui jika DBD dilawan dengan melakukan “fogging” (pengasapan). Padahal pengasapan hanya mematikan nyamuk dewasa.

Artinya, jika di satu desa dilakukan pengasapan maka warganya hanya bisa tidur nyenyak selama satu hingga dua minggu. Namun, tidak sampai menghilangkan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue sebagai penyebab demam berdarah. Pengasapan hanya membasmi nyamuk dewasa, sedangkan jentik nyamuk tetap berkembang biak.

Cara Jitu Cara jitu dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) agar baik nyamuk dewasa maupun jentik nyamuk musnah. Jika suatu wilayah bebas dan nyamuk Aedes aegypti, maka serangan DBD dapat dihindarkan.

Untuk itu cara yang paling ampuh untuk memberantas DBD adalah dengan melaksanakan gerakan “3M Plus”, yakni gerakan 30 menit dalam seminggu dengan menguras bak mandi dan tempat penampungan air yang ada di rumah, menutup bak air atau penampungan air dengan menaburkan bubuk abate.

Selain itu mengubur sampah-sampah yang berpotensi menjadi tempat nyamuk menaruh telur. Untuk kegiatan “plus” adalah memakai kelambu di kamar tidur, menggunakan gunakan obat nyamuk, serta membersihkan lingkungan tempat tinggal.

Sejatinya, upaya sosialisasi ke masyarakat tentang pencegahan terhadap DBD perlu dilakukan secara masif, sebab mencegah lebih baik daripada mengobati serta mengingatkan masyarakat bahwa pengasapan bukanlah pencegahan.

Ia menyayangkan di tengah gencarnya melakukan gerakan 3M Plus, masih ada sebagian masyarakat yang merasa kurang puas kalau tidak dilakukan pengasapan.

Artikel ini ditulis oleh: