Para nasabah pedagang valuta asing saat melakukan transaksi penjualan dan pembelian dollar di salah satu Pedagang Valuta Asing (money changer) di Jakarta, Senin (24/8/2015). Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS dibuka di kisaran Rp14.006 dan sempat mencapai posisi tertinggi pada level Rp14.017 karena imbas dari perang mata uang (currency wars).

Jakarta, Aktual.com – Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Prof Dr Sri Adiningsih MSc mengatakan ekonomi Indonesia harus tangguh dalam menghadapi perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

“Ekonomi Indonesia harus memiliki ketangguhan untuk menghadapi turbulensi tersebut. Stabilitas dan fundamental ekonomi Indonesia harus terjaga dengan baik,” ujar Sri di Jakarta, Senin (22/10).

Sampai saat ini Indonesia, lanjut dia, berhasil mengembangkan perekonomian sehingga pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan semakin berkurang.

Pernyataan tersebut, juga disampaikan Sri dalam seminar nasional yang diselenggarakan Program Pascasarjana Universitas Prof Dr Moestopo.

Dia menjelaskan perang dagang itu berawal dari kebijakan politik “kacamata kuda” Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dengan semboyan “America First” dalam mengobarkan perang dagang dengan China.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid