Karena itulah, sambung Agum pemerintah Jokowi membangun infrastruktur untuk mengejar ketertinggalan agar mampu meningkatkan potensi ekonomi.
Dan untuk membangun infrastruktur besar biayanya membutuhkan biaya sekitar Rp5500-Rp6000 triliun. “Untuk mencari dari mana uangnya?”
“Oleh karenanya diperlukan bantuan, dan dibacalah peta dunia. Negara-negara mana yang mampu membantu. Negara pertama Cina (RRC) dan Jepang. Seluruh negara ASEAN itu orientasinya ke Cina. Jadi itu tidak salah,” tegasnya.
Direktur Pengembangan dan Usaha Pelabuhan Probolinggo Kemal Heryandri mengatakan pembangunan Pelabuhan Probolinggo dilakukan oleh Pemerintah Pusat melalui dana APBN Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Daerah melalui APBD Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Sejak tahun 2008 Pemprov Jatim telah mengalokasikan dana APBD senilai lebih dari Rp 300 miliar untuk membangun infrastruktur pelabuhan Probolinggo, seperti reklamasi, pembangunan trestle, dermaga, gudang, lapangan penumpukan dan gedung kantor.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid