Meski dibawakan dalam bahasa Indonesia bercampur Inggris, pertunjukan selama 30 menit mampu membuat anak-anak tertawa dan mengundang keingintahuan mereka.

Kagum Di tengah-tengah acara hiburan muncul koreogafer profesional Oos Koswara dengan gemulai membawakan tarian semi silat yang membuat anak-anak Swedia dan para orang tua kagum melihat pertunjukan unik tersebut.

Setelah pertunjukan usai, anak-anak pun berlarian ke depan untuk mencoba memainkan wayang.

“Ah lucu sekali,” kata Oliver, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun, sambil menggerakan wayang singa putih.

Sementara Tina Mandarini Lindh, penonton yang merupakan diaspora Indonesia menyebutkan bahwa ia pikir banyak kekerasan dan perseteruan dalam pertunjukan ini sebagaimana umumnya cerita wayang.

“Sedikit berat buat anak-anak. Seharusnya bisa lebih diperhalus seperti pertunjukan teater boneka anak-anak Swedia yang berceritasoal pertemanan, persahabatan dengan binatang,” kata ibu dua anak, yang sudah menetap 10 tahun di Swedia.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid