Jakarta, Aktual.co — Ajang pertemuan dari banyak individu penggiat dan pemerhati sosial serta organisasi sosial dalam jaringan internasional Yayasan Wadah Titian Harapan, mengadakan Wadah Global Gathering (WGG), di Yogyakarta, pada 18 – 20 Maret 2015. 
Anak-anak remaja korban konflik, kemiskinan, perdagangan manusia dan termarjinalkan oleh berbagai permasalahan sosial dari beberapa negara Asia berkumpul di acara ini. 
“Hanya dengan mengerti dan menerima mereka apa adanya serta menghargai serta memperdulikan perasaan, harapan dan impiannya, maka kita dapat mendidik mereka kearah yang lebih baik,” kata penggagas terselenggaranya WGG, Anie Hashim, di Yogyakarta, Kamis (19/3).
Jika pada pertemuan pertama tiga tahun lalu (Bali 2012) berbicara mengenai kemiskinan, maka di pertemuan kedua ini, tema yang dibahas adalah pendidikan (education). Pendidikan merupakan kata kunci yang ingin digali dalam pertemuan ini.
“Pengalaman dilapangan menunjukan bahwa kegiatan pendidikan yang transformatif menuju sebuah pembaharuan bagi anak-anak termarjinalkan memerlukan keterbukaan dan kepedulian yang dalam agar mereka tetap menjadi pusat dan subyek pembaharuan,” kata Anie, yang juga pendiri Yayasan Wadah Titian Harapan.
Hal menarik dari WGG ini adalah anak-anak remaja yang termarjinalkan dari berbagai Negara Asia yang memiliki permasalahan sosial, diundang sebagai narasumber utama. Mereka datang mewakili negara masing-masing, diantaranya Indonesia, Nepal, India, Bhutan, Afghanistan dan Filipina.
WGG kali ini diikuti oleh lebih dari 220 peserta yang berasal dari 16 negara di dunia, seperti  Inggris, Swiss, Polandia, Spanyol, Perancis, Amerika Serikat, Bhutan, Afganistan, Australia, Korea Selatan, Nepal, India, Filipina, Malaysia, Singapore dan Indonesia.
Untuk diketahui, Yayasan  Wadah Titian Harapan atau dikenal dengan sebutan WADAH, didirikan pada tahun 2008 oleh Ibu Anie Hashim Djojohadikusumo, dan bertujuan untuk membawa harapan dengan membantu kaum perempuan menolong diri mereka sendiri dalam upaya menciptakan perubahan jangka panjang dalam membentuk masa depan yang lebih baik bagi kehidupan mereka dan keluarganya.
WADAH sendiri merupakan singkatan dari ‘Wanita dan Harapan’, sedangkan ‘Titian Harapan’ dimaksud sebagai jembatan menuju harapan. Seiring berjalannya waktu dan proses belajar, membuat cakupan kerja organisasi, serta skala yang menjadi lebih luas.

Artikel ini ditulis oleh: