Jakarta, Aktual.co — Pemerintah menyerahkan 100 persen pengelolaan Blok Mahakam di Kalimantan Timur kepada PT Pertamina (Persero) setelah habis kontrak dengan Total E&P Indonesie pada 2017. Kementerian ESDM tidak ikut campur atas porsi saham Mahakam tersebut.
“Kami serahkan 100 persen Mahakam ke Pertamina dan selanjutnya terserah Pertamina apakah mau dikelola sendiri atau mengajak mitra,” ujar Kepala Unit Pengendalian Kinerja Kementerian ESDM Widhyawan Prawiraatmadja di Jakarta, Kamis (12/3).
Termasuk pemerintah tidak ikut dalam penentuan porsi Mahakam ke Pemerintah Provinsi Kaltim.
“Pertamina yang menentukan semua,” katanya.
Ia juga membantah pemerintah sudah memutuskan pembagian porsi Mahakam.
Sebelumnya, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan pemerintah pusat memiliki skenario pembagian porsi Mahakam yakni Pertamina 51 persen, Total 30 persen dan Pemprov Kaltim 19 persen.
Widhyawan mengatakan pemerintah akan segera mengeluarkan surat ke Pertamina yang berisi penyerahan pengelolaan Blok Mahakam pasca-2017.
“Sementara, satu surat lagi ke Total yang menyatakan tidak memperpanjang kontrak Mahakam,” ujarnya.
Pemerintah akan memastikan proses transisi Total ke Pertamina berjalan mulus. Pasalnya, Blok Mahakam bernilai strategis karena saat ini produksi mencapai 280.000 barel setara minyak per hari.
“Proses transisi Mahakam harus mulus sehingga produksi tetap terjaga,” ujarnya.
Pemerintah menargetkan penandatanganan kontrak kerja sama Mahakam dengan Pertamina bisa dilakukan pada 2015 meski berlaku setelah 2017.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka