(dari kiri ke kanan) Direktur Keuangan, Abiprayadi Riyanto,Direktur pengembangan Investasi dan Human Capital, Nur Al Fata, Presiden Komisaris, Destiawan Soewardjono, Presiden Direktur, Nariman Prasetyo serta Direktur Operasi II, Djaka Nugraha berbincang dengan atlit balap sepeda seusai penawaran umum perdana (initial public offering IPO) perseroan di Jakarta, Kamis (26/10). PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (Wika Gedung) sebagai salah satu anak perusahaan PT Wijaya Karya (persero) Tbk (WIKA) berencana untuk menawarkan sebanyak - banyaknya .4.467.000.000 saham atau setara 40% setelah IPO. Perseroan memiliki tiga strategi bisnis yaitu Bisnis Inti (core Bussiness), Backward Integration dan Forwrad Integration. Bisnis inti Wika Gedung adalah penyedia jasa konstruksi high rise building.Selama 9 tahun sejak berdiri di tahun 2008,WIKA Gedung telah memperoleh 154 proyek dengan total nilai Rp 18,74 triliun.Pada semester I 2017,Kontrak baru WIKA Gedung mencapai Rp 4,32 triliun atau naik 59,9% dari pencapaian pada periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 2,7 triliun.Dengan kontrak bawaan (carry over) tahun lalu sebesar Rp 5,7 triliun dan kontrak baru senilai Rp 4,32 triliun. Maka total kontrak perseroan (order book) per semester I 2017 menjadi Rp 10,02 triliun. AKTUAL/Eko S Hilman

Artikel ini ditulis oleh:

Eko S Hilman