Dalam jumpa persnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menegaskan polemik terkait ribuan senjata juga amunisi diduga ilegal sudah selesai. Sebab, hal ini sudah diselesaikan dalam rapat tertutup yang dihadiri oleh para penegak hukum terkait. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, Panglima TNI akan segera mengeluarkan surat rekomendasi untuk meloloskan senjata impor Polri yang masih tertahan di Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta.

Senjata impor yang ditahan Bais TNI terdebut berjenis Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) kaliber 40×46 berjumlah 280 yang dipesan Satuan Brimob Polri.

Menurut Wiranto, surat rekomendasi hanya akan meloloskan senjata impor saja, namun amunisi tajamnya akan dititipkan ke Markas Besar (Mabes) TNI.

“Akan segera dikeluarkan rekomendasi dari Panglima TNI, amunisi tajamnya dititipkan ke Mabes TNI,” kata Wiranto usai rapat koordinasi di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (6/10).

Ia menjelaskan, ada tiga amunisi yang bisa digunakan, yakni asap, gas air mata, dan amunisi tajam. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan, amunisi tajam bisa diambil oleh Brimob dari Mabes TNI.

Selanjutnya, Wiranto meminta agar persoalan ini tak lagi menjadi diskursus di ruang publik sehingga menimbulkan kegaduhan dan keresahan di tengah masyarakat.

“Yang terpenting adalah kami mohon kepada institusi negara maupun masyarakat untuk memahami hal ini dan tidak lagi dikembangkan di ruang publik,” tambah Wiranto.

Sekadar informasi Kemenkopolhukam menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah institusi. Rapat koordinasi ini antara lain dihadiri Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Wamenlu M Fachir, Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi dan Dirut PT Pindad Abraham Mouse.

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby