Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto saat konferensi pers di Jakarta, Senin (1/10/2018). Wiranto mengungkapkan, hingga saat ini sudah ada sedikitnya 18 negara yang telah menawarkan bantuannya kepada Indonesia untuk menangani korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menyebut aksi bela tauhid yang digelar pada Jumat merupakan tindakan yang mubazir.

“Saya kan katakan tadi, apakah perlu lagi? Mubazir dengan apa perlu sama, bahasanya sama. Memang kita harapkan ya sayang sekali, berpanas-panasan untuk melakukan suatu tuntutan yang sudah dilakukan,” kata Wiranto di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (2/11).

Meski begitu, Wiranto menyatakan tetap akan membuka ruang dialog dengan demonstran yang ingin menyampaikan aspirasinya tersebut.

Ia bahkan berjanji akan menemui mereka dan mendengarkan apa saja yang menjadi tuntutan mereka.

“Walaupun demikian demo ya dilakukan baik-baik. Nanti saya terima, bicarakan, maunya apalagi. Kan minta maaf sudah, diadili juga sudah dalam proses,” tuturnya.

Ia menilai, demonstrasi itu menuntut permintaan maaf dari pelaku pembakaran bendera, di mana sudah terjawab dengan diadilinya para pelaku.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid