Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kanan), didampingi Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto (kedua kanan) dan Direktur Pengolahan Pertamina Rahmat Hardadi (kanan), meninjau proyek 'Skydeck' RFCC RU IV Lomanis, Cilacap, Jateng, Sabtu (14/11). Beroperasinya RFCC (Residual Fluidized Catalityc Cracking), di kilang Cilacap dan kilang TPPI Tuban, berdampak pada pengurangan impor premium hingga 30 persen. ANTARA FOTO/HO/Humas Pertamina/ama/15.

Jakarta, Aktual.com – Cadangan Minyak dan Gas Bumi Indonesia terancam terus menurun seiring sepinya peminat dari Kontraktor Kontrak Keja Sama (KKKS) terhadap Wilayah Kerja (WK) Migas yang ditawarkan oleh pemerintah.

Meskipun baru-baru ini pemerintah kembali menawarkan 3 WK baru, namun 14 WK yang ditawarkan pada bulan Mei silam bernasib ‘kelabu’ karena tidak terlalu mendapat sambutan antusias dari KKKS.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas, Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tunggal menjelaskan, dari 14 yang ditawarkan, hanya 4 yang di akses dokumennya dan itu pun ternyata ada 1 diantaranya tidak mengembalikan berkas.

“Yang 14 WK kemarin. Yang 7 lelang penawaran langsung sudah diproses. Ambil dokumen 4 satu nggak kembalikan, tiga evaluasi teknis, sekarang tahap evaluasi independen keuangan. Akhir November selesai. 7 lagi sudah ditawakan, dan penawaran tutup pertengahan november. 145 hari. Itu untuk reguler. Itu posisi 14. Yang reguler belum ada peminatnya,” tandas Tunggal di Jakarta, Selasa (1/11)

Sebagai mana telah dikatakan, upaya pemerintah menawarkan WK bukan hanya sebatas penawaran biasa, namun pemerintah telah menjanjikan berbagai split keistimewaan bagi hasil agar ekonomis untuk KKKS, namun ternyata tetap saja investor tak mau menanamkan modalnya di Indonesia.

Berikut 14 WK yang ditawarkan pada Mei silam.

Tender Regular
1. South CPP
Luas: 2.672,63 km2
Region: Onshore Riau
Data yang tersedia: 226 km seismik 2D, 6 sumur

2. Oti
Luas: 5.480,80 km2
Region: Offshore Kalimantan Timur
Data yang tersedia: 2.119,84 km seismik 2D, survei EMGS, 5 sumur

3. Suremana I
Luas: 2.885,51 km2
Region: Offshore Makassar Strait
Data yang tersedia: Western Geco, Speculative Survey, EMGS Survey, 1 sumur

4. Manakarra Mamuju,
Luas: 7.033,19 km2
Region: Offshore Makassar Strait
Data yang tersedia: 2.094,68 km seismik 2D, 2 sumur

5. South East Mandar
Luas: 3.410,51 km2
Region: Offshore Sulawesi Selatan-Sulawesi Barat
Data yang tersedia: 55 garis seismik 2D, 3 sumur

6. North Aguni
Luas: 5.397,96 km2
Region: Onshore Papua Barat
Data yang tersedia: 150 garis seismik 2D, 7 sumur

7. Kasuri II
Luas: 1.821,29 km2
Region: Onshore Papua Barat
Data yang tersedia: 1.543,41 km seismik 2D, 2 sumur

Direct proposal (penawaran langsung)
1. Bukit Barat
Luas: 2.446,99 km2
Region: Offshore Kepulauan Riau
Data yang tersedia: 276 seismik 2D, 4 sumur

2. Batu Gajah Dua
Luas: 658,81 km2
Region: Onshore Jambi
Data yang tersedia: 1.307,93 km seismik 2D, 9 sumur

3. Kasongan Sampit
Luas: 8.124,56 km2
Region: Onshore Kalimantan Tengah
Data yang tersedia: 5 garis seismik 2D, 3 sumur

4. Ampuh
Luas: 7.896,25 km2
Region: Laut Jawa
Data yang tersedia: 27 garis seismik 2D, 3 sumur

5. Ebuny
Luas: 8.208,32 km2
Region: Offshore Sulawesi Tenggara
Data yang tersedia: 119 garis seismik 2D, 1 sumur

6. Onin
Luas: 5.094,41 km2
Region: Offshore Papua Barat
Data yang tersedia: 60 garis seismik 2D, 2 sumur

7.West Kaimana
Luas: 4.116,27 km2
Region: Onshore Papua Barat
Data yang tersedia: 22 garis seismik 2D,  7 sumur

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka