Jakarta, Aktual.co — Pada penutupan perdagangan kemarin, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia berpotensi melemah seiring aksi profit taking yang terjadi. Laju IHSG sempat bergerak melemah di pertenganhan sesi 1 namun, tidak lama kemudian jelang akhir sesi 1 laju IHSG kembali bergerak naik.

Kepala Riset dari Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada mengatakan kenaikan laju IHSG yang terjadi tidak mampu bertahan lama. Secara intraday perdagangan, laju IHSG masih membukukan penguatan, saham-saham agri, pertambangan, dan aneka industri masih mampu menopang laju kenaikan IHSG.

“Laju IHSG tidak jauh berbeda dengan perkiraan kami sebelumnya dimana berpotensi melemah seiring aksi-aksi profit taking yang terjadi. Rupanya kenaikan yang terjadi juga tidak mampu bertahan lama dimana setelah menyentuh level tertingginya 5.198,97, laju IHSG mulai lelah hingga terperosok melemah. Akan tetapi, pelemahan yang terjadi tidak melampaui level sebelumnya,” tulis Reza dalam risetnya.

Pada perdagangan Jumat (5/12) Reza memprediksikan IHSG berada pada rentang support 5.145-5.163 dan resisten 5.187-5.204. Masih adanya aksi profit taking membuat potensi kenaikan IHSG menjadi terhambat meski masih ditahan dengan adanya aksi beli.

“Laju IHSG masih menyimpan potensi melemah terutama jika sentimen yang ada mulai bergerak melemah. Tetap cermati potensi pelemahan lanjutan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka