Jakarta, Aktual.co — Rilis pelemahan obligasi Yunani secara tidak langsung berimbas pada laju Euro yang turut mempengaruhi laju Rupiah. Akibatnya, kemarin laju Rupiah kembali melemah.

“Di sisi lain, beredarnya rilis draft pertemuan G-20 yang meminta kepala Negara untuk menjalankan kebijakan moneter yang akomodatif, dipersepsikan masih adanya perlambatan ekonomi global,” ujar Kepala Riset dari Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada.

Lebih lanjut dikatakan Reza, dengan masih adanya potensi perlambatan tersebut pelaku pasar kembali mentransaksikan mata uang hard currency, Dolar Amerika Serikat (AS). “Sentimen positif dari rilis kenaikan cadangan devisa RI di akhir pekan lalu tidak mampu mempertahankan lau Rupiah di zona hijaunya.”

Pada Selasa (10/2) Reza memprediksikan Rupiah berada di bawah target level support 12.620, yaitu Rp12.685-12.675 (kurs tengah BI).

“Laju Rupiah kembali gagal melanjutkan penguatannya seiring memburuknya sentiment global. Dengan munculnya sentiment negatif tersebut, waspadai pelemahan lanjutan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka