Jakarta, Aktual.co — Laju Rupiah di akhir pekan kemarin terapresiasi setelah pelaku pasar merespon positif rilis data-data Jerman dan Perncis yang lebih baik dari sebelumnya. Hal tersebut berimbas pada laju Euro.
Analis dari Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada mengatakan bahwa adanya ekspektasi akan penurunan pada payrolls AS membuat laju Dolar Amerika Serikat (AS) terkena profit taking dan melemah. Di sisi lain, penguatan tipis terhadap Yen turut melemahkan Dolar AS dan dimanfaatkan Rupiah untuk menguat.
“Di sisi lain, penguatan tipis Yen setelah rilis kenaikan investasi di Jepang turut melemahkan US$ sehingga dapat dimanfaatkan Rupiah untuk menguat,” ujar Reza dalam risetnya yang diterima di Jakarta, Senin (10/11).
Pada perdagangan hari ini, Reza memperkirakan Rupiah berada di atas level resisten 12.170, yaitu Rp12.165-12.130 kurs tengah Bank Indonesia (BI).
“Laju Rupiah sedang mencoba berbalik menguat. Namun demikian, laju nya masih rentan terhadap pembalikan arah dan pergerakannya pun cenderung variatif,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka