Jakarta, Aktual.co — Adanya kisruh di DPR kemarin ternyata tidak membuat rupiah terpengaruh. Walaupun keadaan politik menjadi salah satu faktor penentu nilai tukar rupiah, namun dampaknya tidak begitu signifikan.
Analis pasar dari Woori Korindo Securities Indonesai (WKSI) Reza Priyambada yang dihubungi wartawan Aktual pada Kamis (30/10) mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara kisruh DPR dengan nilai tukar rupiah hari ini.
“Rupiah turun karena imbas laju USD yang cenderung menguat jelang pertemuan The Fed yang saat itu diperkirakan akan segera menstop program pembelian obligasi (stimulus) dan imbas masih melemahnya laju Euro seiring belum membaiknya kondisi makro di sana,” ujarnya di Jakarta, Kamis (30/10).
Jika dibandingkan saat pertemuan antara Jokowi dan Prabowo beberapa waktu yang lalu, nilai tukar rupiah melemah akibat terimbas pelemahan mata uang Rubel Rusia dan Euro.
“Jadi pertemuan Jokowi dan Prabowo ngga ada pengaruhnya ke laju rupiah. Ada sentimen yang lebih penting yang bisa diperhatikan ketimbang sentimen politik,” imbuh Reza.
Mengenai kepastian kenaikan harga subsidi BBM, para investor menilai bagaimana Indonesia dapat mengurangi twin deficit dan jika salah satu caranya dengan menaikkan harga subsidi BBM mereka akan mendukung.
“Tinggal dari pemerintah sekarang untuk menentukan berapa besaran kenaikan dan waktu untuk menaikkan. Saya pikir, jika kenaikan harga BBM bisa menyelesaikan masalah twin deficit, investor asing pun juga ngdukung kok,” tambah Reza.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka