Jakarta, Aktual.co — Jakarta, Aktual.co —  Nilai tukar Rupiah terus anjlok. Meski terdapat sentimen dengan meningkatnya harga minyak mentah dunia, meningkatnya tensi geopolitik Libya, dan aksi mogok pekerja tambang minyak di Nigeria, namun belum signifikan mengimbangi penguatan Dolar AS.

“Penilaian masih berlanjutnya kenaikan BI rate dan penilaian maraknya jatuh tempo utang para korporasi turut menambah sentimen negatif,” tulis Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada dalam risetnya.

Pada Selasa (16/12) Rupiah diperkirakan di bawah target level support 12.443, yakni Rp12.623-12.588 (kurs tengah BI).

“Belum adanya sentimen maupun berita positif membuat laju Rupiah diperkirakan dapat melanjutkan pergerakan negatifnya,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka