Jakarta, Aktual.co — Pada penutupan perdagangan kemarin, rupiah melanjutkan pelemahan yang diiringi tercatatnya nett sell asing dari posisi nett buy Rp224 miliar menjadi nett sell Rp197 miliar. Hal tersebut turut menambah sentimen negatif, ditambah dengan adanya rilis perkiraan penurunan pertumbuhan ekonomi di kuartal tiga 2014 sebesar 5 peren.

Analis dari Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) Reza Priyambada mengatakan bahwa laju Rupiah dipengaruhi oleh sentimen negatif terutama dari domestik tentang penurunan ekonomi dari Kementerian Keuangan.

“Sentimen negatif bertambah dengan adanya rilis perkiraan penurunan pertumbuhan ekonomi di Q3-14 yang hanya sebesar 5 persen dari Kementerian Keuangan ini bahkan di bawah perkiraan kami di level 5,20-5,25 persen,” tulis Reza dalam risetnya yang diterima Aktual, Rabu (5/11).

Pada perdagangan hari ini, Dia memperkirakan laju Rupiah masih melemah seiring laju Yen yang juga melemah pasca penambahan stimulus BoJ. Laju Rupiah di bawah level support 12.115, diperkirakan berada pada penurunan yang tidak terlalu dalam, yakni Rp12.140-12.120 per USD.

“Melemahnya Yen pasca stimulus BoJ juga ikut menurunkan laju Rupiah, selain itu Dollar AS kembali menguat dan berimbas pada mata uang emerging market, terutama Rupiah. Kami melihat masih adanya potensi bagi Rupiah untuk melanjutkan penurunan meskipun kami juga berharap agar penurunan yang terjadi tidak terlalu dalam,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka