Jakarta, Aktual.co — Pada penutupan perdagangan kemarin, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) melemah. Pasalnya, nilai DolarAS kembali menguat akibat pelemahan Euro dan Poundsterling.
“Turunnya data Jerman dan Italia yang dibarengi dengan rilis masih rendahnya tingkat inflasi Inggris memberikan tekanan negatif bagi kedua mata uang tersebut,” tulis Kepala Riset Woori Koorindo Secirities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada dalam riset yang diterima, Rabu (14/1).
Pada Rabu (14/1) Reza memprediksikan Rupiah berada di bawah target level support 12.573, yakni Rp12.615-12.600 (kurs tengah BI). Menurutnya, laju Rupiah yang sempat mengalami penguatan belum cukup kuat dan masih rentan dengan sentiment negatif yang ada.
“Tetap waspada terhadap potensi pelemahan lanjutan seiring melemahnya sejumlah mata uang tandingan Dolar AS,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















