Jakarta, Aktual.co — Laju Rupiah kemarin kembali tertekan setelah berada dalam tren pengauatannya beberapa hari terakhir. Ha tersebut dipengaruhi oleh melemahnya Dolar Taiwan dan Rubel Rusia yang berimbas pada sejumlah mata uang emerging market dan terdepresinya Rupiah.

Analis dari Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada mengatakan bahwa laju Dolar Amerika Serikat (AS) memanfaatkan kondisi pelemahan beberapa mata uang untuk kembali terapresiasi.

“Kembali turunnya Yen setelah pelaku pasar merespon negatif langkah PM Jepang, Shinzo Abe, untuk menunda rencana kenaikan pajak penjualan dan lebih memfokuskan pada pemilu bulan depan. Laju Dolar AS memanfaatkan pelemahan tersebut untuk kembali terapresiasi,” ujar Reza dalam risetnya.

Pada Rabu (12/11) Reza memperkirakan laju Rupiah berada di bawah level support 12.145, yakni Rp12.145-12.130 kurs tengah Bank Indonesia.

“Laju Rupiah bergerak seperti yang kami khawatirkan dimana nilainya masih rentan terhadap pembalikan arah. Pelemahan ini dapat memicu pelemahan lanjutan seiring belum adanya berita positif terkait langsung dengan Rupiah,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka