Jakarta, Aktual.co — Laju Rupiah kemarin sulit keluar dari zona merah. Berita mengenai perkiraan akan meningkatnya penjualan ritel Amerika Serikat (AS) sepanjang periode black Friday memberikan angin positif pada Dolar AS.
Kepala Riset dari Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada mengatakan bahwa pelaku pasar merespon negatif atas tingginya inflasi yang diperkirakan dapat melampaui tingkat suku bunga acuan. Meski neraca perdagangan mencatatkan surplus, namun tidak terlalu direspon baik oleh Rupiah.
“Meski neraca perdagangan mencatatkan surplus, namun tidak terlalu direspon baik oleh Rupiah karena terjadi penurunan impor maupun ekspor yang memberikan gambaran masih lemahnya penjualan ekspor dan perlambatan di dalam negeri dengan melemahnya impor,” tulis Reza dalam risetnya.
Pada Selasa (2/12), Reza memperkirakan Rupiah berada di bawah target level support 12.202, yakni Rp12.273-12.260 kurs tengah Bank Indonesia (BI).
“Untuk sementara sentimen negatif masih akan mewarnai Rupiah sehingga tetap waspada dan antisipasi pelemahan lanjutan,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















