Gubernur Jawa Timur Soekarwo (kiri) dan Walikota Surabaya terpilih Tri Rismaharini (kanan) bergegas usai memberikan keterangan pers hasil rapat kabinet terbatas tentang pengembangan wilayah di kaki Jembatan Suramadu di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/2). Pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan status hak kepemilikan tanah bagi warga yang tinggal di wilayah kaki Jembatan Suramadu. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/ama/16.

Surabaya, Aktual.com – Sedikitnya ada 10 WNI asal Jawa Timur, yang tertahan di Filiphina lantaran menggunkan paspor Filiphina untuk naik haji.

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, menjelaskan, saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di Filipina.

“Kita berharap mereka segera dipulangkan. Kita terus koordinasi bagaimana cara memulangkannya saya juga ingin tahu peristiwanya itu seperti apa?” Kata Soekarwo, Rabu (24/8).

Dikatakannya, pihaknya mengaku prihatin karena masih ada warganya yang beribadah secara ilegal. Oleh sebab itu, dengan kasus ini, Soekarwo meminta aparat menindak tegas agar kedepan tidak ada korban lagi.

Sekedar diketahui, sebanyak 177 warga negara Indonesia yang akan naik haji menggunakan paspor Filipina dengan maksud memanfaatkan kuota haji di negara Filipina. Dari jumlah tersebut, ada 10 warga asal Pasuruan yang diduga menjadi korban penipuan. Mereka berasal dari Desa Tejowangi, Kecamatan Purwosari kabupaten Pasuruan.

Pemprov juga sudah lakukan koordinasi dengan Pemkab Pasuruan agar mengecek kebenaran berita tersebut. Sebab, ada pengakuan dari keluarga diantara korban adalah warga Jatim.

(Ahmad H. Budiawan)

Artikel ini ditulis oleh: