Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Komite I DPD RI, Benny Rhamdani mengaku DPD RI siap pasang badan membela pemerintahan Jokowi-JK menghadapi unjuk rasa susulan 25 November.
“Kita kan tidak tahu, siapa yang bakal menjamin aksi itu bakal aman? Faktanya, aksi damai yang bermartabat pada 411 juga tercederai setelah pukul 19.00 WIB, sempat terjadi ricuh. Apalagi aksi tanggal 25 yang kabarnya melibatkan massa lebih besar, saya melihatnya tidak ada jaminan bakal berjalan damai,” kata Wakil Ketua GP Ansor ini di Jakarta, Kamis (17/11).
Jika demontrasi tetap dilakukan, maka ditakutkan menjadi pembenaran atas tuduhan banyak pihak.
“Apa yang dituntut sudah terjawab, tinggal mengawal saja. Jadi kalau dipaksakan, tuduhan bahwa aksi 411 adalah motif politik, bisa jadi pembenaran. Anggapan banyak pihak yang menuduh adalah aksi politik akan makin parah,” ujarnya.
Untuk itu dia berharap masyarakat menahan diri demi utuhnya NKRI mengingat pemerintah dan aparat hukum, dalam hal ini Polri telah menetapkan Gubernur non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai tersangka.
“Perlu diingat, aksi 411 adalah aksi yang bermartabat, aksi yang menuntut keadilan dalam kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. Jangan lagi dinodai dengan menggelar aksi susulan yang kabarnya bakal dilaksanakan 25 November,” jelasnya.
Dia memuji kinerja Kapolri sudah menggelar perkara dengan transparan sehingga tuduhan atau ketakutan Jokowi intervensi saat gelar perkara juga tidak terbukti.
Senator asal Sulawesi Utara itu mengingatkan bila hal itu terjadi maka para pemimpin aksi, korlap dan para koordinator harus siap menerima risiko, dan bertanggung jawab jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dirinya mencurigai aksi umat Islam tersebut akan dimanfaatkan oleh pihak yang menginginkan kehancuran bangsa.
“Pasti adalah nanti ada pihak-pihak yang memanfaatkan untuk membuat kericuhan di Ibukota, artinya negara melalui aparat keamanan tidak boleh berspekulasi, ibaratnya jangan bermain judi di sini, lebih baik dicegah dari awal,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan