Jakarta, Aktual.com — Aset-aset BUMN sepertinya akan mulai banyak dikantongi pemodal asing. Kali ini giliran bank-bank BUMN Syariah yang akan dijual sebagian sahamnya ke asing, yakni investor Timur Tengah. Yang sudah pasti, BNI Syariah sebanyak 20 persen sahamnya di tahun ini sudah dimiliki asing.
Ke depan giliran Bank Syariah Mandiri (BSM), yang juga dipastikan akan disuntik modal oleh investor Timteng yang berarti sahamnya juga akan dimiliki oleh asing.
“Ke depan, BSM akan mendapatkan tambahan modal dari mitra strategis dari Timur Tengah. Calonnya itu dari negara kawasan Arab,” ungkap Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Budi Gunadi Sadikin, di Jakarta, Rabu (27/1).
Mitra strategis itu sebelumnya sudah disetujui oleh Kementerian BUMN. Dan, kata Budi, agar berjalan lancar koordinasinya ada di tangan Kementerian BUMN. Hal itu untuk memastikan Bank Syariah BUMN mana yang lebih dulu mendapatkan tambahan modal dari mitra strategis itu. Atau BUMN mana yang susah similiki asing.
“Koordinasi itu juga dilakukan untuk menghindari adanya aspek mengadu domba antar bank syariah BUMN,” imbuhnya.
Namun sebelum BUMN dibagi sahamnya ke asing, tahun ini justru BSM akan disuntik modal oleh induknya, yaitu BMRI sebanyak Rp1 triliun. “Langkah ini kami lakukan untuk memperkuat struktur permodalan BSM. Besarnya Rp1 triliun,” imbuh Direktur Keuangan BMRI, Kartika Wirjoatmadjo di tempat yang sama.
Sebelumnya, kata Budi, dulu pihaknya keberatan dengan tawaran dari asing itu. Namun setelah Kementerian BUMN terlibat dan sudah dikoordinasikan, semuanya susah hampir rampung. “Semua kordinasinya ada di Kementerian BUMN,” ungkap dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan