Timor Tengah Selatan, Aktual.com – Dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan nasional, Kementerian Pertanian bersama TNI AD dan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT melakukan penanaman perdana jagung dan sorgum di Desa Oebaki, Kecamatan Noebeba, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Prov Nusa Tenggara Timur, Jumat (14/10/2022).

Kegiatan tersebut merupakan hasil tindak-lanjut pertemuan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi dengan Panglima Kostrad (Pangkostrad), Letjen TNI Maruli Simanjuntak di Markas Kostrad beberapa waktu lalu, sebagai wujud sinergi dan kolaborasi.

“Kegiatan penanaman jagung dan sorgum di lahan seluas ratusan hektare ini merupakan sinergitas dan kolaborasi antara Kementerian Pertanian dengan Kostrad demi mewujudkan kedaulatan pangan nasional,” kata Wamentan Harvick dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Jumat (14/10/2022).

Wamentan Harvick menambahkan, sorgum merupakan komoditas alternatif yang dapat dimanfaatkan ketika komoditas pangan lainnya terganggu, seperti yang terjadi pada gandum.

Ia mengatakan pengembangan sorgum menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Pertanian untuk mengatasi terjadinya krisis pangan global. Komoditas sorgum sangat potensial dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi sebagai komoditas pangan untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

“Sorgum ini bukan subtitusi tapi alternatif. Artinya jika komoditas pangan mengalami gangguan jadi masih ada pilihan lain. Alternatif produk itu penting sekali,” ujarnya.

Pangkostrad, Letjen TNI Maruli Simanjuntak bersama jajaran Kementan dan masyarakat saat melakukan penanaman jagung. Foto: Istimewa
Pangkostrad, Letjen TNI Maruli Simanjuntak bersama jajaran Kementan dan masyarakat saat melakukan penanaman jagung. Foto: Istimewa

Sementara itu, Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak mengatakan pemanfaatan lahan tidur yang telah diubah menjadi lahan produktif itu nantinya akan ditanami jagung di lahan seluas 214 hektar, dan sorghum di atas lahan seluas 145 hektar.

Lahan tersebut awalnya merupakan tanah yang tandus, namun berkat kerja keras dari warga masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani mampu menyulap lahan tandus itu menjadi lahan pertanian yang bisa mengangkat perekonomian warga Desa Oebaki.

“Kontur tanah merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi sektor pertanian hampir di seluruh wilayah Indonesia dalam mengelolah lahan pertanian, seperti kondisi lahan di wilayah Desa Oebaki tersebut,” ujar mantan Komandan Paspampres itu.

Wakil Bupati Timor Tengah Selatan Jhoni Army Konai menyampai lahan yang sudah disiapkan oleh TNI-AD itu membantu pemerintah dalam rangka menyejahterakan masyarakat sekaligus mengantisipasi krisis pangan di wilayahnya.

Sebagai bentuk dukungan peningkatan produksi dan produktivitas petani di Desa Oebaki, Kementan juga turut menyerahkan bantuan berupa benih jagung dan sorgum, pupuk, dan alat pasca panen.

Artikel ini ditulis oleh:

A. Hilmi