Jakarta, Aktual.com – Kementerian Agama (Kemenag) telah menyusun enam strategi untuk mewujudkan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) berkualitas tinggi dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
“PTKN merupakan aset penting bagi masa depan Indonesia. Oleh karena itu, PTKN harus senantiasa peka terhadap dinamika zaman, berinovasi tanpa kekakuan agar tetap relevan,” ujar Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Kamis (14/12).
Menag Yaqut menjelaskan enam strategi untuk meningkatkan kualitas PTKN. Pertama, peningkatan akreditasi. Dari 59 PTKN di Indonesia, sembilan kampus telah memperoleh akreditasi unggul, sementara 50 lainnya masih berada pada kategori baik sekali.
“Akreditasi ini tolong dikejar dengan serius. Diperbanyak lah studi banding di antara PTKN, ini kan bisa. Bagaimana itu cara menaikkan akreditasi,” kata Menag.
Strategi kedua mencakup pemanfaatan teknologi sistem informasi. Menag mendorong PTKN untuk mengintegrasikan Teknologi Informasi (TI) agar dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang pesat.
Strategi ketiga melibatkan terobosan dalam perekrutan calon mahasiswa. Menag menyarankan agar rektor memiliki Chief Marketing Officer (CMO) yang khusus bertanggung jawab dalam hal pemasaran, guna menarik minat lebih banyak calon mahasiswa.
Keempat, PTKN diinstruksikan untuk menciptakan program studi yang spesifik namun tetap relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
“Buat program studi yang tidak dimiliki oleh perguruan tinggi lain dengan memproyeksi kebutuhan pasar,” kata Menag.
Strategi kelima adalah pendirian Career Center di PTKN sebagai jembatan antara mahasiswa dan pasar kerja. Menag menilai keberadaan Career Center sangat vital dalam memastikan mahasiswa dapat terhubung dengan industri yang berkembang.
Terakhir, PTKN diharapkan memperkuat jejaring internasional. Menag mendorong anggota sivitas kampus PTKN untuk aktif mengikuti konferensi tingkat internasional sebagai upaya membangun jejaring global dan meningkatkan kualitas keilmuan.
Dengan implementasi keenam strategi tersebut, Menag optimistis bahwa PTKN akan menjadi pilihan utama bagi mahasiswa dan masyarakat, menandai era baru dalam pendidikan tinggi keagamaan di Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan