Jakarta, Aktual.com – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Pertanian (Kementan) menyepakati kerjasama mewujudkan swasembada gula dan sapi. Kepala BKPM, Franky Sibarani menyebutkan bahwa pihaknya akan memasarkan potensi investasi sekaligus memfasilitasi minat investor serius di kedua bidang komoditas tersebut. Sedangkan Kementan akan mendukung penyediaan lahan yang dibutuhkan oleh investor di kedua sektor.

“Tugas menciptakan swasembada pangan, termasuk gula dan sapi bukan hanya tugas menteri pertanian saja. Tapi sudah menjadi tugas nasional,” ujar Franky dalam siaran resminya, Kamis (18/6).

Franky menambahkan, BKPM telah melakukan beberapa hal untuk mendorong peningkatan investasi di sektor gula dan sapi. Antara lain, pihaknya telah mengirimkan surat kepada investor gula rafinasi untuk segera mengirimkan rencana kerja terkait dengan pengembangan kebun. Ini sebagai amanat dari UU Nomor 39 Tahun 2014 tentang perkebunan.

Selain itu, BKPM juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian terkait penyiapan lahan yang dibutuhkan oleh industri gula rafinasi. Sebelumnya, BKPM sudah pernah mengeluarkan perizinan di bidang industri gula sebanyak 11 perusahaan, dengan kapasitas total produksi gula rafinasi 4,92 juta ton per tahun.

“Mereka inilah yang kita harapkan segera mengintegrasikan industri gula terpadu dengan perkebunan sehingga, swasembada gula dapat terwujud,” kata dia.

Sementara itu, terkait pengembangan investasi sapi, BKPM beberapa waktu yang lalu memfasilitasi penandatangan kerjasama investasi antara investor Australia dan dua perusahaan dalam negeri. Mereka akan mengembangkan peternakan sapi yang terintegrasi dengan rumah potong hewan dan fasilitas pengolahannya.

Untuk diketahui, realisasi investasi peternakan sapi dan industri pengolahan PMDN yang izinnya diterbitkan dari 2010 sampai dengan Maret 2015, baru mencapai Rp13,4 triliun. Nilai realisasi investasi PMA dan PMDN tersebut baru mencapai 70,5 persen dari rencana investasi PMA yang tercatat di BKPM, USD4,4 miliar dan PMDN sebesar Rp19 triliun.

Sementara, realisasi investasi peternakan sapi dan industri pengolahan baik PMA dan PMDN terkonsentrasi di luar Jawa dengan porsi masing-masing 55 persen dan 66 persen.

Artikel ini ditulis oleh: