Jakarta, Aktual.co — Pelatih wushu nomor taulu, Ahmad Rivaiara, mengungkapkan bahwa, atlet nasional cabang olahraga wushu membutuhkan fasilitas latihan terpusat yang representatif, karena sementara ini masih menumpang di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.
“Sudah pasti kalau ada kegiatan keagamaan atau acara lainnya di GBK, kita harus mencari tempat latihan lain. Kami pun terus berupaya agar di tengah keterbatasan ini harus bisa berprestasi,” kata Rivai di Jakarta, Selasa (18/11).
Ia mengingatkan, prestasi cabang olahraga wushu tidak mengecewakan, karena pada ajang Asian Games di Incheon Korea Selatan, menyumbangkan medali emas dan perak.
“Fasilitas untuk cabang olahraga wushu tidak ada. Ketiadaan ini kadang-kadang mengganggu program. Kami mengharapkan ke depan mudah-mudahan masalah ini bisa diatasi dan prestasinya terus terpacu,” katanya.
Dia mengatakan, untuk memenuhi ketersediaan fasilitas tersebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah menyediakan sebidang tanah seluas satu hektare di kawasan Pluit.
Bantuan dari pemerintah provinsi ini, kata dia, menjadi motivasi awal membantu meningkatkan prestasi karena lokasi pelatihannya semakin terpusat.
“Selain pemerintah ada juga sponsor yang mau membantu membangun fasilitas ini dalam tahapan penyelesaiannya. Wushu sekali lagi memiliki segudang prestasi dan atlet yang mampu diandalkan sehingga pembinaannya harus sinkron antara program dengan ketersediaan fasilitasnya,” katanya.
Untuk pola pembinaan prestasi wushu, DKI Jakarta melakukan pembinaan antargenerasi secara berjenjang hingga lapis keempat. Hal ini menurut dia penting dilakukan untuk memberikan motivasi bagi atlet-atlet muda berprestasi menggantikan seniornya yang karena usia tidak bisa menunjukkan capaian maksimal.
Artikel ini ditulis oleh: