Dia mengaku, di awal pendirian Bank Sampah tersebut, pihaknya akan terus melakukan upaya-upaya pengembangan agar peran Bank Sampah berjalan efektif dan keberadaannya diterima banyak kalangan.
“Yang terpenting memang bagaimana membangun mindset, membangun kesadaran berpikir dan cara pandang kita. Misalnya apa, merubah pandangan bahwa bukan sampah yang menjadi akar masalah, tapi perilaku kita, pola hidup kita yang selama ini abai dan menjadikan sampah sebagai musuh dan sesuatu yang tak bernilai. Sampah adalah dampak dari buruknya pola hidup kita, dampak dari buruknya perilaku kita dalam menangani sampah. Karena itu ayo bertanggungjawablah terhadap sampah yang kita hasilkan,” ujar Damai.
Ditambahkan, untuk pendirian Bank Sampah tersebut, pihaknya juga akan berkordinasi dengan banyak pihak. Misalnya dengan pemerintah kelurahan, Dinas Lingkungan Hidup dan mitra lainnya.
“Tak ada yang bisa jalan sendiri. Dan semakin banyak pihak berkolaborasi, maka semakin mudah kita untuk mencari solusi mengelola dan menangani sampah kita,” tuturnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Megel Jekson












