Menko Polhukam Luhut Pandjaitan (tengah) mengucapkan sumpah jabatan sebagai Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) bersama Menkum HAM Yasonna Laoly (ketiga kanan) sebagai Wakil Ketua saat pelantikan Komisioner Kompolnas periode 2016-2020 yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/5). Anggota Komisioner yang dilantik antara lain Irjen (Purn) Bekto Suprapto, Irjen (Purn) Yotje Mende, Poengki Indarti (aktivis HAM), Andre Pulungan (Dosen PTIK), Benedictus Hadi (tokoh masyarakat), dan Dede Farhan Aulawi (tokoh masyarakat). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/pd/16

Jakarta, Aktual.com – Kompolnas periode 2016-2020 akan ‘damai-damai saja’ dengan Polri. Tidak mau mengulangi ketegangan seperti masa Kompolnas sebelumnya. Pernyataan itu disampaikan Anggota Kompolnas Yasonna Laoly, Menkum HAM yang jadi salah satu perwakilan Kompolnas dari Pemerintah.

“Kemarin ini Kompolnas yang lama kadang-kadang ada ketegangan antara Polri dengan Kompolnas,” ucap dia, di Jakarta, Jumat (13/5).

Klaim dia, meski janji ‘berdamai’ dengan Polri, pengawasan tetap jalan. Misal membahas kebijakan Polri dan memberi masukan. “Supaya tugas dan tanggung jawab Polri semakin baik,” ucap dia normatif.

Presiden Joko Widodo melantik sembilan anggota Komisi Kepolisian Nasional periode 2016-2020 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat sore.

Kesembilan anggota itu adalah tiga mewakili pemerintah, tiga mewakili pakar kepolisian, dan tiga mewakili tokoh masyarakat.

Ketiga yang mewakili pemerintah adalah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Panjaitan sekaligus Ketua Kompolnas merangkap anggota, Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Yasonna Laoly sebagai Wakil Ketua Kompolnas merangkap anggota dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sebagai anggota.

Tiga anggota Kompolnas dari unsur pakar kepolisian adalah Bekto Suprapto, Yotje Mende, Andrea H Poeloengan, sedangkan tiga anggota dari tokoh masyarakat adalah Poengki Indarti, Benedictus Bambang Nurhadi dan Dede Farhan Aulawi.

Artikel ini ditulis oleh: