Jakarta, Aktual.co — Menteri Hukum dan HAM  Yasona Hamonangan Laoly mengungkapkan bahwa dirinyanya baru mengambil keputusan atas perselisihan yang terjadi dalam internal partai Golkar sekitar pukul 10.00 WIB, pagi tadi.
Dalam mengambil keputusan yang sesuai dengan atas amar putusan Mahkamah Partai, yang mengabulkan kepengurusan hasil Munas Ancol secara selektif dibawah kepemimpinan Agung Laksono, tidaklah mudah.
Yasona yang merupakan menteri dari PDI Perjuangan dan pernah duduk di kursi parlemen, mengaku sulit memutuskan perkara dualisme ini, lantaran di dua kubu merupakan sahabat-sahabat politiknya.
“Bagi saya ini bukan masalah mudah karena keduanya sahabat-sahabat baik saya, baik pak Aburizal, pak Azis Syamsuddin, pak Bambang Soesatyo, Pak Idrus Marham. Di sebelah sana ada pak Agung, ada Pak Priyo, buat saya ini keputusan sangat berat,” kata Yasona, di kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta Selatan, Selasa (10/3).
Pihaknya tetap harus memutuskan perselisihan ini agar tidak lama terkatung-katung. Terlebih, dengan posisinya sekarang sebagai pengambil kebijakan mendorongnya agar segera memberi kepastian itu.
“Saya sungguh tidak menikmati keputusan ini, tapi saya sebagai Menkumham harus mengambil keputusan itu.”

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang