Jakarta, Aktual.co — Yayasan amal anak-anak Italia, Telefono Azzurro (Telepon Biru), merilis bahwa, lebih dari 600 anak telah hilang di negara tersebut, sejak 2009.
Pada kenyataannya lebih dari 15.000 anak, di kebanyakan antara mereka orang asing, telah hilang di Italia selama 40 tahun belakangan, kata Kementerian Dalam Negeri Italia.
Kementerian tersebut bekerjasama dengan Telefono Azzurro mengenai masalah anak hilang.
Sedangkan Profesor Neuro-Psikiatri Anak di University of Modena dan Presiden Telefono Azzurro, Ernesto Caffo mengungkapkan, hilangnya anak-anak di negara Pizza itu karena berbagai sebab yang berkaitan dengan kesulitan hidup dan kemiskinan.
“Banyak anak melarikan diri dari rumah mereka dengan harapan memperoleh hidup yang lebih baik di Italia atau luar negeri. Anak lain yang terlahir dari orang tua bermacam negara menjadi korban penculikan anak untuk orang tua internasional,” ia menjelaskan, dikutip dari Xinhua, Selasa (26/5).
Tapi juga ada banyak kasus, tambah Caffo, kasus itu berkaitan dengan eksploitasi seks atau kerja pada anak yang menjadi pendatang gelap dari negara yang bermasalah.
Anak-anak seperti itu, yang seringkali tak disertai atau melarikan diri dari pusat imigrasi Italia, menjadi tak terlihat di kota besar dan dapat dengan mudah jatuh ke tangan penjahat yang memanfaatkan kerentanan mereka.
Fenomena itu telah meningkat tajam dalam beberapa tahun belakangan akibat meningkatnya aliran pendatang gelap ke Italia, sedangkan usia korban makin rendah, katanya.
Profesor tersebut menyeru pemerintah Eropa agar berbuat lebih banyak untuk menyambut anak-anak yang tak ditemani, melindungi mereka dan menemukan penyelesaian guna membantu mereka tumbuh di lingkungan yang sehat.
Artikel ini ditulis oleh:

















