Jakarta, Aktual.com – Ketua DPP Partai Gerindra Moh Nizar Zahro mengatakan Yenny Wahid tidaklah asing bagi partainya. Sebab, putri dari presiden RI ke IV itu juga merupakan bagian dari keluarga besar Partai Gerindra.
Hal itu menanggapi munculnya nama Yenny Wahid dalam kancah perpolitikan jelang Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2018 nanti.
“Suami mba Yenni dulu anggota DPR dari Gerindra. Mba Yeni dengan suaminya keluarga besar Gerindra. Menurut saya pribadi, sosok mba Yenni menarik, beliau mewakili trah NU. Karena, abahnya pernah jadi Ketum PBNU, sebelum reformasi, bahkan jadi presiden,” kata Nizar saat dihubungi, di Jakarta, Rabu (3/1).
“Apalagi geopolitik NU sangat dominan (di Jawa Timur), sehingga kalau sosok mba Yenni dimunculkan dan disampaikan poros baru (Gerindra, PAN dan PKS) ini sangat menarik sekali. Menariknya kemampuan kapabilitas survei penerimaan masyrakat Jatim, apalagi pendukung militan gusdurian paling banyak salah satunya di Jatim,”paparnya.
Lebih lanjut, sejumlah nama lainnya di luar nama Yenny Wahid, seperti Bupati Bojonegoro Suyoto alias Kang Yoto dan La Nyalla Mattaliti masuk dalam radar Pilkada Jatim, ia menegaskan bahwa semua pertimbangan dan keputusan ada pada tingkatan DPP dan partai koalisi.
“Ini perlunya koalisi denga Parpol lain. Ada 3 partai yang belum sampaikan nama. Dengan batasan 8 Januari untuk pendaftaran di KPU, dan rekomendasi partai harus diaplikasikan di DPD I nantinya. Karena itu, dibutuhkan pertemuan Parpol antar ketum. Untuk memutuskan gubernur mewakili partai apa dan siapa sosok wagub mewakili partai apa. Dlm artian, misal koalisi 3 partai, sudah barang tentu yang dibutuhkan hanya 2. Ga mungkn 3 partai ini mengusulkan nama satu-satu.
“Makanya berdasarkan kesepakatan kita menentukan gubernurnya mewakili siapa, wagub mewakili siapa. Saya berdoa dan berharap sekali agar pertemuan nanti malam mengeluarkan keputusan terbaik dan memberikan poros baru dan masyarakat Jatim ada pilihan baru selain dua nama yang sama-sama kita tau itu,” pungkasnya.
Novrizal Sikumbang
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang