Jakarta, aktual.com – Direktur eksekutif Yayasan konsumen Muslim Indonesia (YKMI), Ahmad Himawan mengkritisi pemilihan panitia seleksi (Pansel) OJK terhadap 21 calon nama anggota Dewan Komisioner karena berada dalam birokrasi pemerintah.
“Dipermasalahkan para calon komisionernya karena dikhawatirkan, tidak independen,” ucapnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (12/3).
Banyaknya calon anggota DK-OJK yang berada dalam birokrasi, menurutnya, dapat menciptakan konflik kepentingan.
“Karena dimungkinkan akan ada konflik kepentingan yang dapat terjadi jika Pansel memiliki hubungan afiliasi atau pengaruh dengan pihak yang akan dipilih dan yang nantinya juga menjadi pengawas terhadapnya,” ucapnya.
Selain itu, ia berharap OJK mampu menyoroti perihal perlindungan konsumen yang memang masih menjadi kendala.
“Perhatikan juga unsur perlindungan konsumen ini. Karena selama ini kasus kasus Binomo dan sejenisnya yang telah banyak memakan korban selalu saja ada dan tumbuh silih berganti hal ini terjadi sebagai bumti Karena OJK tidak serius menanganiya,” ungkapnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain















