Jakarta, Aktual.com — Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mempertanyakan pernyataan Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli soal adanya mafia dalam bisnis pulsa (token) listrik.
Pengurus harian YLKI Daryatmo mengatakan bahwa Rizal harus memiliki data yang akurat soal tudingannya itu. Pasalnya segala praktik mafia harus dapat dibuktikan mengungat itu merupakan tindakan kriminal.
“Ini pertama sumber datanya dari mana. Saya juga heran kenapa PLN tidak memberikan klarifikasi. Kalau sekiranya Pak Rizal Ramli punya data yang akurat mustinya tidak hanya ngomong di koran. Apalagi mafia kan kriminal,” kata Daryatmo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/9).
Selain itu, Daryatmo juga menjelaakan bahwa terdapat kesalahan dalam pernyataan Rizal Ramli, karena yang sebenarnya terjadi adalah jika konsumen membeli pulsa listrik sekitar Rp100 ribu maka dapat 73 kilowatt hour (kWh), bukan dapat Rp73 ribu seperti yang Rizal sampaikan.
“Karena harga per kWh itu sekitar Rp1.300 lebih. Ini harus jelaskan sumber data secara akurat, pelanggannya seperti apa. Tolong Pak Rizal menunjukkan data berdasarkan pelanggan yang mana, yang 1.300 VA atau 900 Va dan 450 VA. Lihat juga di kabupaten mana. Enggak bisa dipukul rata,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh: