Jakarta, Aktual.com — Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi mencurigai, kebijakan pemerintah yang mengurangi subsidi listrik pada APBN 2016 sebagai kedok untuk menjual PLN kepada asing.
“Telah dimulai dari kasus 130 amper yang diserahkan kepada mekanisme pasar,” kata
Tulus dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (1/11).
Dia menuturkan sebanyak 90 persen pelanggan PLN berasal dari golongan 450 hingga 900 amper. Dia melihat terjadi potensi bisnis sektor listrik, dengan demikian dia meyakini ada upaya pemerintah untuk menjual PLN kepada pihak swasta.
“Saya yakin PLN akan dijual ke asing, ini motif besarnya,” kata Abadi.
Dia pun mempernyatakan, ketiika pemerintah memberikan kebijakan kepada mekanisme pasar. “Ini kebijakan yang sangat neolib, semua diserahkan ke pasar, BBM, listrik, semua diserahkan ke mekanisme pasar, lalu apa peran negara?” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Wisnu