Yorrys Raweyai

Jakarta, Aktual.com – Politikus Partai Golkar, Yorrys Raweyai tampak mengeluarkan nada tinggi kepada wartawan. Nada tinggi ini dilontarkannya ketika ada wartawan yang menanyakan tentang klaim Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Golkar, Idrus Marham tentang restu Presiden Joko Widodo.

Idrus mengaku telah mendapat restu dari Presiden terkait keinginannya untuk maju sebagai calon Ketua Umum Golkar.

“Idrus itu siapa mesti minta restu presiden, emang dia pembantu presiden?” ucap Yorrys di kantor Formappi, Jakarta Timur, Kamis (30/11).

Menurutnya, tindakan Idrus sama sekali tidak masuk akal. Ia menambahkan, hanya seorang menteri lah yang semestinya meminta izin dari Presiden jika ingin menjadi Ketua Umum sebuah partai politik.

“Kalau Airlangga iya (masuk akal), karena dia pembantu presiden, menteri kan dia,” tegas mantan Korbid Polhukam DPP Golkar ini.

Yorrys mengatakan, Idrus seharusnya cukup meminta restu dari para kader yang memiliki hak suara dalam Munaslub Golkar nanti. Pasalnya, Idrus tidak memiliki jabatan apa pun di luar Partai Golkar.

“Harusnya dia minta restu kepada pemegang hak suara, (DPD Partai Golkar) tingkat I dan II, atau kepada saya. Itu yang punya hak suara,” jelasnya.

Lebih lanjut, Yorrys beranggapan jika kans Idrus untuk menggantikan Setya Novanto sangatlah kecil lantaran 31 dari 34 DPD I Partai Golkar telah mendeklarasikan dukungannya kepada Airlangga Hartarto.
Teuku Wildan A.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan