Jakarta, Aktual.com —  Pada perdagangan hari ini, First Asia Capital memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak dengan support di 4570 dan resisten di 4670.

Analis First Asia Capital, David Sutyanto mengatakan, tekanan jual diperkirakan masih berpeluang terjadi menyusul masih tingginya resiko pasar.

“Pasar masih menanti langkah pemerintah untuk menstabilkan pasar keuangan dan sejumlah program kebijakan untuk menahan perlambatan yang terjadi,” kata David di Jakarta, Rabu (12/8).

Dikatakannya, tekanan jual massif hampir melanda seluruh saham sektoral pada perdagangan kemarin. IHSG tidak mampu bertahan di level 4700 akhirnya anjlok 126,358 poin (2,66%) di 4622,591.

“Ini merupakan posisi IHSG terendah sejak perdagangan 5 Maret 2014 lalu. Sepanjang tahun ini hingga kemarin IHSG telah terkoreksi 11,6% (YTD),” jelas dia.

Menurutnya, bila dibandingkan dengan posisi tertingginya sepanjang tahun ini di 5224,036 pada awal April lalu, IHSG telah anjlok sebesar 17,25%.

“Koreksi kemarin mengkonfirmasi tren bearish pasar saham yang terjadi sejak Mei lalu,” ungkapnya.

Tekanan jual kemarin terutama dipicu kebijakan bank sentral China (PBoC) yang secara mendadak mendevaluasi mata uang Yuan dengan melebarkan rentang pergerakannya hingga 1,9% yang membuat nilai tukar Yuan terdepresiasi hingga 1,9% ke level terendahnya sejak September 2012. Depresiasi Yuan atas dolar AS telah berdampak buruk bagi mata uang emerging market termasuk rupiah yang kemarin menembus level Rp13600 per US dolar.

Pelemahan Yuan akan berdampak negatif bagi kinerja ekspor Indonesia karena China yang merupakan negara tujuan ekspor ketiga terbesar bagi Indonesia. Ekspor Indonesia ke China sepanjang 1H15 telah anjlok 26%. Kondisi ini tentunya akan membuat rupiah sulit menguat sehingga memperburuk outlook perekonomian domestik.

Kebijakan devaluasi Yuan turut menekan pergerakan pasar saham global tadi malam. Indeks Eurostoxx di zona Euro koreksi 1,9% di 3605,28. Di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 1,21% dan 0,96% ditutup di 17402,84 dan 2084,07. Harga minyak mentah tadi malam di AS anjlok 3,79% di USD43,93/barrel. Penurunan harga minyak mentah selain dipicu langkah China yang mendevaluasi Yuan juga turut dipicu data produksi minyak OPEC bulan lalu yang naik 100.700 barrel per hari menjadi 31,5 juta barrel per hari.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka