Jakarta, Aktual.com – Unit Kerja Presiden bidang Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) menolak untuk memakai pendekatan vertikal dalam upaya sosialisasi Pancasila kepada masyarakat. Lembaga ini akan mensosialisasikan Pancasila dengan pendekatan yang lebih horizontal.
Ketua UKP-PIP, Yudi Latief menyatakan bahwa pihaknya akan memaksimalkan peran komunitas dalam upaya sosialisasi Pancasila. Hal ini disampaikannya dalam diskusi kebangsaan bertajuk ‘Pancasila Sebagai Integrasi Negara dan Agama’ di Jakarta, Selasa (13/6).
“Kalau sekarang lebih ke horizontal, jadi negaranya yang harus dirotasi, lebih mengakomodasi peran-peran komunitas,” kata Yudi.
“Makanya sejak awal desainnya itu sudah harus utamanya adalah tidak lagi berpusat pada negara. Kalau dulu kan pendekatannya vertikal, negara yang ambil inisiatif, negara yang melaksanakan,” lanjut Yudi.
Esensi dari Pancasila, jelas Yudi, adalah sebagai dasar negara dan pandangan hidup. Menurutnya, esensi Pancasila sebagai pandangan hiduo harus tetap berkembang sesuai dengan kehidupan sehari-hari.
Oleh karenanya, kata dia dibutuhkan peran setiap komunitas untuk menerjemahkan dan mengembangkan esensi Pancasila sebagai pandangan hidup masyarakat Indonesia.
“Jadi negara minta tolong ke komunitas, bisa ke (komunitas) kebudayaan atau lintas agama. Nanti negara ngambil bonusnya aja,” kata Yudi.
Dengan demikian, lanjutnya, akan terjalin komunikasi yang cukup intens di antara negara dengan komunitas sehingga nantinya tidak ada permasalahan yang timbul antara negara dengan lembaga atau komunitas tertentu mengenai Pancasila.
“Makanya Pancasila itu jangan jadi memarjinalkan komunitas. Kalau ada sesuatu permasalahan dalam Islam misalnya, justru kita harus datang baik-baik, dalam hal ini negara meminta baik-baik,” tukas Yudi.
Pewarta : Teuku Wildan A.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs